Anggota DPRD Sumbar Syamsul Bahri, Safari Ramadhan di Mesjid Nurul Iman Pasbar

PASBAR, (1/4/2023), Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Syamsul Bahri melaksanakan Safari Ramadhan di Masjid Nurul Iman, Jorong Labuai, Kecamatan Koto Balinka, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sabtu (1/4).

 

Dalam kesempatan tersebut dirinya mendorong masyarakat untuk menjaga kondusifitas selama Ramadhan.

 

” Selama bulan suci Ramadhan, penting rasanya untuk menjaga ketentraman dalam lingkungan, sehingga ibadah yang dijalankan bisa berjalan maksimal, ” katanya.

 

Dia menyebutkan, kondisi fisik masjid Nurul Iman masih dalam tahap pembangunan, butuh banyak anggaran untuk menyelesaikan. Terkait itu kita serahkan bantuan sebesar Rp 20 juta untuk kelangsungan masjid agar bisa menjadi tempat ibadah yang nyaman bagi masyarakat sekitar.

 

“Bantuan itu ditujukan untuk menunjang operasional masjid serta melanjutkan pembangunan fasilitas dan kegiatan lainnya, namun juga sebagai bentuk motivasi pemerintah kepada kegiatan keagamaan masyarakat,” katanya.

 

Dia menjelaskan, Safari Ramadan merupakan perjalanan spritual yang menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap sesama, bukan perihal materi semata. Dengan agenda ini kita bisa saling bersilaturahmi dan mencarikan solusi atas persoalan yang berkembang di tengah masyarakat.

 

Dia mengatakan, silaturrahmi sangat dianjurkan karena memiliki efek yang sangat konstruktif baik bagi kehidupan individu maupun sosial, untuk itu perlu dilakukan dari waktu ke waktu.

 

Dia juga berpesan, di bulan puasa ini masyarakat agar fokus beribadah, banyak melakukan kegiatan positif, dan menjaga ketenangan serta ketertiban di lingkungan.

 

“Kita semua harus melaksanakan ibadah Ramadan ini dengan sebaik-baiknya, jaga ketenangan, karena belum tentu di tahun depan kita masih bisa menikmati Ramadan seperti ini,” katanya.

 

Disisi lain dia juga mengingatkan masyarakat akan bahayanya penyakit Lesbian Gay Bisexsual Transgender (LGBT), hal itu dilarang oleh agama, baik oleh agama Islam dan agama yang lainnya. Ditambah lagi bertentangan dengan budaya yang dipegang masyarakat Minangkabau.

 

” Kita harus waspadai LGBT, tidak hanya masyarakat biasa, bahkan orang terpelajar juga ada yang tersangkit LGBT, itu mengerikan, ” pungkasnya.